GARUDA DI LAUTKU
bertindak untuk kehidupan di bawah air
KAMI YAYASAN GARUDA DI LAUTKU INISIATIF DI SURABAYA, INDONESIA

HUTAN BIRU
Hutan bakau, padang lamun, terumbu karang dan rawa pasang surut, merupakan penghubung penting antara ekosistem laut dan darat, tidak hanya merupakan pusat keanekaragaman hayati namun juga menawarkan solusi berbasis alam. Hutan Biru merupakan fondasi ekologis dari Ekonomi Biru, menyediakan jasa lingkungan seperti penyerapan karbon, perlindungan pantai, dan mata pencaharian bagi masyarakat pesisir.
BLUE FOOD
Makanan biru adalah makanan yang kita dapatkan dari air, seperti ikan, makanan laut, dan rumput laut atau alga. Dengan kata lain, makanan ini adalah makanan yang kita panen dari laut, sungai, dan danau, termasuk makanan laut yang dibudidayakan dan hidup liar.Produksi pangan biru juga memiliki dampak lingkungan yang lebih sedikit, dimana produksi makanan laut liar tidak membutuhkan lahan atau pasokan air tawar, dan menghasilkan lebih sedikit polutan. Secara keseluruhan, emisi karbon dari makanan laut jauh lebih rendah dibandingkan produksi daging merah.
Makanan Biru sangat penting bagi keberlangsungan manusia dan planet kedepannya. Dengan populasi global yang diperkirakan mencapai 10 miliar pada tahun 2050, sangat penting bagi kita untuk menemukan cara memberi makan populasi kita yang terus bertambah tanpa meningkatkan jejak karbon. Makanan dari laut, sungai, dan danau akan memainkan peran penting kedepannya.Rata-rata, makanan laut memiliki manfaat nutrisi yang jauh lebih besar daripada daging hewan darat. Di banyak negara, ikan kecil merupakan salah satu sumber protein yang paling terjangkau dan bergizi.
Agenda aksi global untuk sistem pangan harus merangkul prioritas untuk sistem pangan biru berkelanjutan yang ditetapkan dalam SDG 14, termasuk untuk mengakhiri penangkapan ikan yang berlebihan dan berbahaya, pemberian subsidi yang mampu mendorongnya pelestarian dan pemulihan ekosistem laut dan pesisir yang produktif, dan untuk memastikan bahwa nelayan skala kecil memiliki akses ke sumber daya dan pasar.Makanan biru dapat memainkan peran penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan dalam mendukung sistem pangan yang lebih sehat, lebih berkelanjutan, dan lebih adil secara global terutaman di komunitas yang paling menghadapi tantangan iklim dan rawan pangan. Pangan Biru telah ditetapkan sebagai keluaran strategis Agenda Biru Nasional Indonesia, yang merupakan target utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Sebagai bagian dari komitmen negara yang lebih luas terhadap pembangunan berkelanjutan berbasis laut, inisiatif Pangan Biru bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan mata pencaharian pesisir, dan mendorong sistem pangan akuatik yang ramah lingkungan. Integrasi ini mencerminkan pengakuan Indonesia akan peran sentral laut dalam mencapai pertumbuhan inklusif, ketahanan ekologis, dan kemakmuran nasional jangka panjang.
BLUE CITIZEN
Blue Citizen kini tumbuh sebagai paradigm baru dalam gerakan literasi laut dan keberlanjutan global. Di tengah tantangan ekologi dan sosial yang kian kompleks, konsep ini mengajak individu untuk tidak sekadar memahami laut, tetapi juga mengambil peran aktif dalam menjaganya. Berbagai inisiatif seperti APEC, EU4Ocean, dan UNESCO menawarkan kerangka yang saling melengkapi: dari pendidikan lintas disiplin hingga partisipasi demokratis dan keadilan ekologi. Meski definisinya beragam, benang merahnya jelas, yaitu menjadi warga biru yang berarti menjadi penjaga laut, pembawa perubahan, dan penggerak kolaborasi lintas sektor.
Konsep “Blue Citizen” pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019 oleh APEC Marine Sustainable Development Center dan Third Institute of Oceanography, di bawah naungan Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok. Gagasan ini lahir dari kesadaran bahwa tantangan laut global tidak dapat diatasi hanya melalui regulasi pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif warga yang memahami, peduli, dan bertindak untuk keberlanjutanlaut. Dukungan pendanaan dari APEC Support Fund pada tahun 2022 menandai langkah penting dalam memperluas jangkauan inisiatif ini. Peluncuran resmi Blue Citizen Initiative menjadi pemantik kolaborasi lintas ekonomi APEC, memperkuat literasi laut, dan mendorong aksi kolektif dalam menghadapi krisis ekologi yang kian mendesak.
Seorangwarga yang mengerti laut, pasti memahami bahwa adanya hubungan antara manusia dan ekosistem laut, bukan sekadar geografis, tetapi juga spiritual, sosial, dan ekologis. Ia akan berupaya memperkuat ikatan ini baik dalam diri sendiri, komunitas, maupun masyarakat luas. Sebagai Blue Citizen, ia mendorong pembagian manfaat laut secara adil dan bertanggung jawab. Dalam setiap keputusan tentang pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya laut, ia menjunjung prinsip hormat, kehati-hatian, dan dampak minimal. Semua itu dilakukan demi menjaga laut yang indah, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi kini dan mendatang. Meningkatkan literasi laut secara menyeluruh bukan sekadar kebutuhan pendidikan, melainkan fondasi bagi transformasi sosial dan ekologis. Masyarakat yang memahami laut, peduli terhadap keberlanjutannya, dan bertindak untuk menjaganya adalah kunci dalam mewujudkan komitmen global, memperkuat pembangunan laut berkelanjutan, dan membentuk komunitas maritim yang saling terhubung dalam semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama. Dalam dunia yang semakin bergantung pada kesehatan laut, membangun kesadaran kolektif dan kapasitas warga untuk hidup selaras dengan ekosistem biru menjadi langkah strategis menuju masa depan yang adil dan resilien.
PEMBIAYAAN BIRU
Pembiayaan Biru adalah mekanisme pembiayaan inovatif yang dirancang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor berbasis laut sekaligus melindungi ekosistem laut melalui instrumen seperti obligasi biru dan pembiayaan campuran.
Sebagai bagian dari pembiayaan berkelanjutan, pembiayaan ini memobilisasi modal untuk inisiatif yang menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan ketahanan ekologi, terutama di bidang perikanan, akuakultur, pariwisata bahari, energi terbarukan, dan infrastruktur pesisir. Pembiayaan Biru merupakan respons terhadap semakin mendesaknya perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kesenjangan pembiayaan dalam konservasi laut.
EKONOMI BIRU
Ekonomi Biru merupakan paradigma transformatif yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesetaraan sosial melalui pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir secara bertanggung jawab.
Sebagai respons strategis terhadap tantangan global seperti perubahan iklim dan polusi laut, Ekonomi Biru mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk perikanan, akuakultur, bioteknologi kelautan, energi terbarukan, dan transportasi laut.
Ekonomi Biru merupakan pendorong pembangunan inklusif dan kerja sama regional untuk menyelaraskan insentif ekonomi dengan tujuan konservasi melalui pendekatan yang menekankan tata kelola adaptif, kemajuan teknologi, dan keterlibatan pemangku kepentingan guna memastikan ketahanan jangka panjang.
tentang kami
GARUDA DILAUTKU INISIATIF
Berlandaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, merupakan Yayasan yang mempunyai maksud dan tujuan di bidang: Sosial dan Kemanusiaan dengan fokus utama pada percepatan pembangunan sektor maritim….(selanjutnya)


Aksi kami
Program prioritas pemerintah, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, secara khusus berfokus pada upaya ….(selanjutnya)
KAMI BEKERJASAMA
Mitra Kerja
Bersama melakukan konsolidasi transformasi ekonomi di berbagai bidang dengan menekankan optimalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi ekonomi biru.

TEMUI KAMI
Tim Kami

Hanarko Djodi Pamungkas
Pendiri / Dewan Pembina

Hengki Hamino
Pendiri / Ketua

Pendi
Sekretaris

Farhandica Aldissa
Bendahara

Inca Gofara
Dewan Pengawas

Soleman Yusuf
Koordinator Strategi Media

Sphinx Parlin Philips
Koordinator Kegiatan

Afan Mendrofa
Koordinator Komunitas
SIAP BEKERJASAMA DENGAN KAMI
bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya penanggulangan kerusakan ekosistem lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta pada seluruh sektor lingkungan perairan di seluruh wilayah NKRI maupun dunia.
Info Terkini
-
Audiensi dengan Wakil Kepala BRIN
Selanjutnya..: Audiensi dengan Wakil Kepala BRINAudiensi dengan Wakil Kepala BRIN, Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., IPU., ASEAN.Eng. Jakarta, Yayasan garuda Di lautku Inisiatif melakukan audiensi kepada Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T.,…
-
Focus Group Discussion
Selanjutnya..: Focus Group DiscussionBadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Yayasan Garuda Di Lautku menyelenggarakan Forum Grup Discussion (FGD) tentang pemanfaatan ekonomi biru “Ketahanan Pangan dari Laut dan Wilayah Pesisir”, di Gedung BRIN, Jakarta, Kamis (17/7). Indonesia memiliki keunggulan geografis sebagai…
-
Audiensi dengan Komisaris Utama Agrinas Jaladri Nusantara
Selanjutnya..: Audiensi dengan Komisaris Utama Agrinas Jaladri NusantaraPada 16 Juli 2025, Pembina, Ketua bersama Sekretaris Yayasan Garuda di Lautku Inisiatif melakukan audiensi dan silaturahmi dengan Komisaris Utama Agrinas Jaladri Nusantara, Bapak Laksamana Muda (Purn.) Ir. Eko Djalmo Asmadi. Pertemuan ini membahas mengenai rencana program kerja…
-
Penandatangan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Selanjutnya..: Penandatangan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)JAKARTA, –Direktorat Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaganukliran, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset Dan Inovasi Nasional secara resmi menjalin kerjasama dengan Yayasan Garuda Di Lautku Insiatif tentang Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Berbasis Ilmu Pengetahuan dan…